Kisah Anak yang di Aborsi dalam Rahim Ibunya
“Jika nutfah (gumpalan darah) telah melalui empat puluh dua malam, maka Allah mengutus seorang malaikat padanya, lalu dia membentuk nutfah tersebut; dia membuat pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, dagingnya, dan tulang belulangnya. Lalu malaikat itu bertanya (kepada Allah), ‘Ya Tuhanku, apakah dia (akan Engkau tetapkan) menjadi laki-laki atau perempuan?’ Maka Allah kemudian memberi keputusan…” [HR. Muslim dari Ibnu Mas’ud ra].
Abdullah bin Mas’ud berkata bahawa Rasulullah SAW telah bersabda:
“Sesungguhnya setiap kamu terkumpul kejadiannya dalam perut ibumu selama 40 hari dalam bentuk ‘nuthfah’, kemudian dalam bentuk ‘alaqah’ selama itu pula, kemudian dalam bentuk ‘mudghah’ selama itu pula, kemudian ditiupkan ruh kepadanya.” [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, dan Tirmidzi].
Oleh itu, pengguguran kandungan setelah berusia 4 bulan adalah haram, karena ini bermakna membunuh makhluk yang sudah bernyawa. Maka ianya juga termasuk di dalam kategori pembunuhan yang diharamkan.
Antara dalilnya adalah seperti berikut.:
Firman Allah SWT:
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena kemiskinan. Kami akan memberikan rezeki kepada mereka dan kepadamu.” [TMQ al-An’aam (6): 151].
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut miskin. Kami akan memberikan rezeki kepada mereka dan kepadamu.” [TMQ al-Isra` (17): 31]
“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan (alasan) yang benar (menurut syara’).” [TMQ al-Isra` (17): 33].
Kisah Seoarang Anak yang di Aborsi dalam Rahim Ibunya
Bulan 1: Ummi, panjangku itu cuma 2cm, tapi aku udah ada di badan ummi... aku sayang ummi, bunyi detak jantung ummi itu jadi musik terindah yang menemaniku di sini.
Bulan 2: Ummi, aku udah bisa ngisep jari imutku lho, di sini hangat ummi, nanti kalau aku sudah keluar ummi janji ya mau main sama aku.
Bulan 3: Ummi, meskipun aku belum tau jenis kelaminku, tapi apapun aku, aku harap ummi dan Abhi bahagia kelak ketika aku keluar. Jangan nangis ya ummi, kalau ummi nangis di sini aku juga ikut nangis.
Bulan 4: Ummi, rambutku sudah mulai tumbuh lho, ini jadi mainan baruku, aku bisa menggerakan kepalaku putar kiri putar kanan.
Bulan 5: Ummi, ummi tadi ke dokter ya, dokter bilang apa? Αpa itu aborsi Ummi? Αku nggak diapa-apain kan Ummi?
Bulan 6: Ummi datang ke dokter itu lagi ya? Ummi, tolong kasih tau dokter itu, aku di sini baik-baik aja! Tapi kok dokter itu mulai memasukan benda tajam? Benda tajam itu mulai memotong rambutku Ummi tolong, aku takut. Benda tajam itu mulai memotong kakiku, sakiit Ummi. Tapi meskipun aku tidak punya kaki, aku masih punya tangan yang bisa memeluk ummi. Ummi, benda itu sekarang mulai memotong tanganku, ummi tolong aku. Aku janji nggak akan nakal Ummi. Tapi, meskipun aku tidak punya tangan dan kaki, aku masih punya mata dan telinga untuk melihat senyum ummi, mendengar suara ummi, tapi... Benda itu sekarang sudah mulai memotong leherku, ummi... Ampun Ummi... Beri aku kesempatan hidup, aku sayang ummi, aku pengen meluk ummi.
Bulan 7: Ummi, aku di sini baik-baik aja, aku udah sama Allah di surga, Allah mengembalikan semua organ tubuhku yang dipotong benda tajam itu, para malaikat memelukku, memegang tanganku, menggendongku dengan lembut dan Allah membisikan tentang apa itu aborsi. Kenapa ummi tega melakukan itu? Kenapa ummi nggak mau main sama aku? Αpa salah aku ma? Ummi taubat yah, biar Tuhan mau antar ummi ke sini, nanti kita main bareng-bareng di sini, dan jangan lupa, ajak Abhi juga ya Ummi.
Na'uzubillah wa na'uzubillahi minzalik dan dari segala perbuatan yang dilaknat Allah!
Author: Owner
Labirin Qalbu - Kisah Penyejuk Hati Penggugah Iman
Read More →
Related Posts:
Fiqh Wanita
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments: