Bukan Saya yang Lupa
Pada suatu siang Nashrudin di undang ke rumah seorang ulama yang juga menjadi hakim. Ketika Nashrudin tiba, sang lupa memerintahkan pembantunya memasak manisan buah tin untuk di suguhkan kepada Nashrudin.
Namun, sampai manisan tersebut matang, ulama itu tidak menyingung-nyingung lagi masalah manisan. Bahkan, sampai tiba waktu magrib, manisan itu tak jua di suguhkan
Usai shalat Maghrib berjamaah, sang ulama berkata kepada Nashrudin, "Mari kita membaca ayat-ayat suci Al-Quran sebagai santapan ruhani kita." Dengan muka masam Nashrudin menjawab, "Baiklah, tapi kita hanya akan membaca surah At-Tin berulang-ulang." Ulama itu heran, "Ada apa saudaraku? Apakah kau lupa dengan surah At-Tin?"
"Bukan saya, Tuan Hakim. Tetapi Anda lah yang lupa dengan at-tin," sahut Nashrudin ketus.
Namun, sampai manisan tersebut matang, ulama itu tidak menyingung-nyingung lagi masalah manisan. Bahkan, sampai tiba waktu magrib, manisan itu tak jua di suguhkan
Usai shalat Maghrib berjamaah, sang ulama berkata kepada Nashrudin, "Mari kita membaca ayat-ayat suci Al-Quran sebagai santapan ruhani kita." Dengan muka masam Nashrudin menjawab, "Baiklah, tapi kita hanya akan membaca surah At-Tin berulang-ulang." Ulama itu heran, "Ada apa saudaraku? Apakah kau lupa dengan surah At-Tin?"
"Bukan saya, Tuan Hakim. Tetapi Anda lah yang lupa dengan at-tin," sahut Nashrudin ketus.
SHARE THIS POST
Author: Owner
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments: